27 Desember 2008

SAATNYA HIJRAH






Sistem kapitalime saat ini sudah jelas menunjukkan kebobrokannya. Sistem ini secara nyata telah melahirkan berbagai kerusakan dan penderitaan bagi umat manusia di muka bumi. “Karena itu sudah saatnya kita hijrah dari sistem kapitalis ke sistem Islam,” ujar Ketua DPP Hizbut Tahrir, Ust Hafidz Abdurrahman, di depan ratusan peserta Halqah Islam dan Peradaban, DPD II HTI Kota Bogor, Kamis (25/12/2008) di Hotel Pangranggo 2 Bogor.

Mengapa kapitalisme itu mengalami kebobrokan? Menurut Hafidz Abdurrahman, karena akidah dari sistem kapitalisme itu di dasarkan pada sekularisme atau ide pemisahan agama dari kehidupan. Produk kapitalisme itu lahir dari rahim yang kotor karena dibuat oleh akal manusia yang tentu sangat dipengaruhi oleh berbagai kepentingannya.

Hukum dan sistem kapitalisme lahir dari fakta, sehingga kalau faktanya berubah maka hukum juga berubah. Sementara itu ketika berbicara tentang kebahagiaan didasarkan pada materi. Dan untuk mewujudkan kebahagiaan itu adalah dengan memberikan kebebasan yang sebebas-bebasnya kepada individu. “Akibat dari itu semua maka kita lihat kerusakan demi kerusakan terjadi akibat penerapan sistem kapitalisme itu,” terang Hafidz.

Sebaliknya sistem Islam yang didasarkan pada akidah Islam, kata Hafizh, telah terbukti selama 13 abad bisa bertahan. Saat itu tak ada krisis ekonomi, bahkan sebaliknya rakyat saat itu dalam kedamaian dan kemakmuran. Prinsip Islam berkembang dalam rangka menyebarkan hidayah ke seluruh alam. Bukan dalam rangka penjajahan.

“Karena itu tugas kita setelah mengetahui rusaknya kapitalis adalah menghadirkan master plan sistem Islam,” ujar Hafidz. Bukan hanya itu, lanjut ia, kita juga butuh road map dan proses step by step untuk mewujudkan sistem Islam itu. Karena itulah dakwah Islam sekarang bukan lagi amar ma’ruf nahi munkar, tapi juga membongkar kebobrokan sistem kapitalis. Di situlah pentinya perjuangan secara berjamaah.“Berjuang itu tak boleh sendiri-sendiri, tapi harus dilakukan secara berjamaah,” ujarnya lagi.

Di situ pula umat Islam membutuhkan seorang pemimpin yang mengetahui konsepsi politik tentang sistem Islam itu sendiri dan memiliki kesadaran politik yang tinggi. Di samping itu yang tak kalah penting dari seorang pemimpin itu adalah aspek keikhlasan.

Sementara itu pembicara lain, Purnomo dari Kampung Ternak Dompet Duafa Republika, lebih banyak berbicara tentang bagaimana bisnis dalam pandangan Islam. Selain itu juga membahas tentang kebobrokan sistem kapitalisme saat ini.

Acara Halqah Islam dan Peradaban yang dihadiri sejumlah tokoh Bogor itu, dimulai jam 13.00 dan selesai menjelang Sholat Ashar. “Seharusnya acara ini berlangsung lebih lama,” kata salah seorang peserta memberikan masukan kepada panitia untuk acara Halqah Islam ke depannya.

Tidak ada komentar: